- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Artikel
fotografi tentang pengertian fotografi jurnalistik ini ditulis untuk membantu membedakan fotografer yang
bergaya foto jurnalistik dan yang bukan karena di era digital ini, banyak
sekali foto yang telah dimanipulasi di piranti lunak pengolah foto.
Foto jurnalistik identik dengan pers
atau bidang kewartawanan, yaitu kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah dan
menyebarkan berita melalui media massa. Dari pengertian tersebut bisa
diartikan definisi foto jurnalistik adalah
pengetahuan jurnalistik yang obyeknya foto atau kegiatan mencari, mengumpulkan,
mengolah dan menyebarkan foto yang mengandung nilai berita melalui media massa.
Dalam dunia fotografi jurnalistik dikenal metode EDFAT
(Entire, Details, Frame, Angle, Time) untuk menciptakan foto esai yang baik.
Melalui metode ini fotografer akan berproses untuk menemukan bingkai foto yang
tepat, kreatif, dan bisa mengumpulkan data lengkap untuk ditampilkan dalam foto
esai. Metode yang diperkenalkan oleh “Walter Cronkite School of Journalism and
Telecommunication Arizona State University” ini telah teruji sebagi metode
untuk memilih aspek spesial dari cerita, agar memperoleh gambar yang kuat.
Pengertian foto jurnalistik adalah
informasi atau karya foto dari berbagai peristiwa yang disampaikan kepada
masyarakat seluas-luasnya dengan tempo dan waktu yang cepat. Foto
jurnalistik biasanya didukung dengan kata-kata yang terangkum dalam kalimat
yang disebut dengan teks foto / caption foto, dengan tujuan untuk menjelaskan
gambar dan mengungkapkan pesan atau berita yang akan disampaikan ke
publik. Jadi intinya bahwa semua gambar yang disajikan dalam bentuk foto
dan berita yang dimuat dimedia baik cetak maupun online itu dinamakan
fotojurnalistik.
Tugas seorang foto jurnalis, tidak hanya memotret belaka.
Ada tiga pekerjaan pokok yang harus dilakukan oleh seorang foto jurnalis yaitu;
Memotret, Menulis, Memilih dan Menyimpan. Sehingga tidak heran jika naluri
seorang foto jurnalis sangat tajam, ketika membaca berbagai macam persoalan
yang dihadapi.
Lapangan juga membuat seorang foto jurnalis memiliki insting
yang kuat. Kekuatan instingnya ini, tidak jarang pula seorang foto juralis
mampu mengantisipasi sebuah peristiwa yang tak terduga datangnya.
Apa
yang Bukan Foto Jurnalistik
1.
Secara digital mengubah subjek foto
misalnya mengubah bentuk subjek, menghapus cacat pada wajah seperti jerawat,
kotoran, dan lain lain.
2.
Menggabungkan dua foto ata lebih
dalam satu foto.
3.
Manipulasi foto baik warna,
keterangan, kontras, saturasi yang mengubah realitas yang dilihat fotografer
atau orang lain yang hadir saat foto diambil.
4.
Subjek merupakan model yang dibayar
atau diberi imbalan untuk partisipasi mereka untuk diambil fotonya.
5.
Foto yang terlihat candid tapi ada
elemen-elemen dimana subjek diposisikan secara khusus oleh fotografer.
Foto dimana subjek memakai pakaian, peralatan
atau aksesoris yang disediakan fotografer
Sebuah
karya foto bisa dikatakan memiliki nilai jurnalistik jika memenuhi syarat
jurnalistik yaitu memenuhi kreteria 5 W dan I H (What, Who, Why, When, Where
dan How). “What” atau apa yaitu peristiwa apa yang sedang terjadi. “Who”
Siapa yang menjadi objek dalam peristiwa tersebut. “Why” kenapa, latar belakang
atau penyebab terjadinya suatu peristiwa. “When” yaitu kapan peristiwa itu
terjadi. “Where” adalah tempat dimana suatu peristiwa itu terjadi. dan “How”
yaitu seperti apa proses terjadinya suatu peristiwa itu dan bagaimana
penyelesaiannya
Kategori
Foto Jurnalistik
·
Spot
News – Foto insidential, yang
terjadi tanpa perencanaan sebelumnya, Contoh: foto bencana, kerusuhuan, teror
bom, pembunuhan, tabrakan kereta api, perkelaian dst.
·
General
news – Foto yang telah terjadwal
sebelumnya (contoh: Sidang Umum MPR, Piala dunia, PON, Presiden meremikan
bendungan, pembukaan pameran perumahan dll. Dalam penyajiannya lebih luas
mencakup Politik, ekonomi, pertahanan, humor dsb.
·
People
in the News – Adalah sebuah sajian foto
tentang manusia (orang) yang menjadi sorotan di sebuah berita. Kecenderungan
yang disajikan lebih ke profil atau sosok seseorang . Bisa karena kelucuannya,
ketokohannya, atau justru salah satu dari korban aksi teror, kurban bom dsb.
·
Daily
life – Tentang segala aktifitas
manusia yang mampu menggugah perasaan dalam kesehariannya, lebih ke human
interest. Contohnya: seorang tua yang sedang menggendong beban yang berat,
pedagang makanan dll.
·
Sosial
& Environment – Foto yang
menggambarkan tentang sosial kehidupan masyarakat dengan lingkungan hidupnya.
·
Art
and Culture – Foto yang dibuat menyangkut
seni dan budaya secara luas, seperti pertunjukkan balet, pertunjukan yang
terkait dengan masalah budaya dan musik dsb.
·
Science
& Technology – Foto yang menyangkut
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di muka bumi. Misalnya penemuan
situs purbakala, klonning domba, pemotretan organ tubuh, proses operasi seorang
pasien dsb.
·
Portraiture – Foto yang menggambarkan sosok wajah seseorang baik secara
clouse up maupu secama medium shot. Foto ditampilkan karena kekhasan pada wajah
yang dimilikinya.
·
Sport – Foto-foto yang dibuat dari peristiwa olahraga dari
seluruh cabang olehraga apa saja. Baik olahraga tradisional maupun olahraga
yang telah banyak dikenal oleh awam.
Dari berbagai jenis jenis foto jurnalistik yang
telah disebutkan di atas World Press Photo Foundation selalu membagi dengan
jenis foto single (foto tunggal) foto stories (foto bercerita). Kurang
lebih seperti itulah gambaran mengenai definisi fotografi jurnalistik, semoga
artikel foto jurnalistik ini bisa berguna. Tunggu artikel tips memotret
foto jurnalis.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment