BOKEH, APA ITU? BAGAIMANA CARANYA?


Assalamualaikum wrwb.

Ditengah tengah kegalauan dan kesibukan mengerjakan Tugas akhir kuliah Lingkungan bisnis di STMIK AMIKOM Yogyakarta, saya sempat sempatin nih buat bikin postingan, postingan kali ini adalah tentang BOKEH, apa itu Bokeh, dan bagaimana cara membuat foto dengan bokeh yang bagus? Kita bahas, okeee J.
Salah satu hal yang membuat foto jadi bagus adalah jika foto itu menampilkan hal yang berbeda dengan yang biasa kita lihat sehari-hari. Salah satunya dengan adanya bokeh di foto, kalo temen2 dari daerah Bantul, Yogyakarta biasa bilang fotonya MBOKEH, hehehe.
Apa sih bokeh itu? Istilah “bokeh” bisa punya beberapa makna, tapi semuanya berhubungan dengan satu hal: daerah yang blur karena out of focus. 
Fotografer :Heru Nurjati



Ada bagian yang focus dan yang out of focus
Kadang bokeh digunakan untuk mengacu ke daerah yang out of focus itu sendiri: “Gimana ya caranya biar bisa bokeh?”
Titik-titik cahaya menjadi bulatan-bulatan ketika out of focus ( fotografer : Heru Nurjati)


Bisa juga bokeh digunakan untuk mengacu ke karakteristik atau keindahan blur-nya: “Bokehnya creamy,” atau “Wah, sayang bokehnya berantakan.”
Dan, yang lebih jarang, bokeh mengacu ke titik-titik cahaya yang out of focus.
Jadi, bagaimana cara membuat bokeh? Dengan kata lain, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi bokeh? Tentu saja, jawabannya ada di syarat out of focus atau blur itu sendiri.

Depth of Field dan Bokeh
Lensa kamera dirancang untuk terfokus pada rentang jarak tertentu. Rentang jarak ini disebut ruang tajam (depth-of-field/DOF). Objek-objek yang terletak pada ruang tajam akan terlihat tajam, dan objek di luar ruang tajam akan terlihat blur. Semakin jauh objek dari DOF, akan terlihat makin blur. Karena itu, salah satu cara untuk ‘menambah’ bokeh adalah dengan menjauhkan background dari objek. Selain itu, semakin dekat objek (di luar DOF) dengan lensa kamera, akan terlihat makin blurry. Foreground yang makin dekat ke kamera akan terlihat makin blurry, dan bisa menjadi bokeh.
Objek dengan jarak yang sama akan terlihat makin membokeh jika DOF makin menipis. Karena itu, jika mengejar bokeh (semata), kita bisa melakukannya dengan mempersempit DOF. Faktor apa saja yang mempengaruhi tebal/tipis DOF?
1. Apertur
Aperture lebih kecil, background terlihat lebih jelas
Jika kita memotret dengan lensa yang sama (focal lengthnya), dengan scene yang sama, makaaperture yang lebih besar (angka aperture lebih kecil) akan menghasilkan DOF yang lebih tipis, dan karena itu lebih bokeh hasilnya.

2. Focal length
Dengan jarak, aperture, dan scene yang sama, maka lensa dengan focal length lebih besar (lebih tele) akan mempunyai DOF yang lebih tipis, sehingga lebih bokeh.

3. Jarak dengan objek

Dengan focal length, aperture, dan scene yang sama, maka semakin jauh jarak objek, semakin tebal DOFnya. Semakin kita mendekati objek, makin tipis DOFnya (dan makin bokeh)
T-a-p-i, pada prakteknya, jika kita menggunakan lensa dengan focal length yang makin besar, kita harus mundur menjauhi objek untuk mendapatkan komposisi yang sama. Focal length makin besar makin mempertipis DOF, jarak dengan objek makin jauh makin mempertebal DOF; kedua efek ini saling meniadakan.
Efek akhirnya, terlepas dari focal length yang digunakan, jika kita ingin mendapatkan komposisi yang sama (objek yang sama besarnya di frame), maka yang mempengaruhi DOF hanyalah aperturenya saja.
Namun, ada catatan: karena lensa tele memperbesar background, maka efekblur di backgroundnya juga jadi diperbesar, sehingga bisa terlihat makin mbokeh J.

Kesimpulan

Jadi, sebagai rangkuman, untuk memperkuat efek bokeh, kita bisa:

- Menggunakan aperture yang lebih besar (angka yang lebih kecil).
- Menjauhkan background dengan objek
- Mendekatkan kamera dengan foreground
- Menggunakan lensa dengan focal length yang lebih tele (hanya terlihat lebihbokeh)
- Mendekati objek tanpa mengubah focal length (mungkin mengubah komposisi)

contoh lain



Selamat mencoba, salam jepret J
wasalam

Comments