- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Untuk
memahami exposure, kita membutuhkan pemahaman atas hukum timbal balik exposure. Karena
bentuknya abstrak, maka tidak mudah dimengerti. Saya mencoba mengunakan analogi
mengisi ember dengan air. Cahaya diibaratkan dengan air.
Tujuan
kita adalah mengisi ember dengan air sampai penuh. Jika ember tidak penuh, foto
akan gelap, jika ember kepenuhan sampai airnya meluber keluar, fotonya akan
terlalu terang.
§ Keran air diibaratkan sebagai bukaan/aperture lensa.
Semakin besar bukaan keran, semakin deras air yang mengalir. Demikian
sebaliknya jika keran dibuka kecil saja, maka semakin pelan air yang mengalir.
§ Lamanya waktu pengisian air diibaratkan sebagai shutter speed.
Semakin lama kita mengisi ember, semakin banyak air yang masuk ke ember.
Demikian pula sebaliknya, semakin sebentar air mengalir, semakin sedikit air
yang masuk ke ember.
§ Besarnya ember yang ada diibaratkan sebagai ISO. Semakin besar
embernya, semakin lama waktu atau bukaan keran besar dibutuhkan. Sebaliknya,
semakin kecil embernya, semakin sedikit waktu atau besarnya bukaan keran yang
dibutuhkan.
Ember
besar ibaratnya adalah ISO rendah (100-200), sedangkan Ember kecil ibaratnya
ISO tinggi (1600 keatas).
Tugas
utama kita sebelum memotret adalah menentukan ISO, bukaan lensa dan shutter
speed untuk mendapatkan exposure yang pas. Atau dengan kata lain
kita menentukan ukuran ember yang digunakan, bukaan keran dan lamanya
waktu mengisi air.
oleh : bung Enche
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment