- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Belajar Fotografi sudah mengulas secara dasar
mengenai apa itu foto bokeh dan
bagaimana cara menghasilkannya. Sekedar mengulang secara singkat,
bokeh pada intinya adalah ukuran kualitas blur yang membuat obyek terpisah dari
background-nya. Mata kita senang saat melihat foto dengan backgorund yang kabur
secara lembut, creamy dan cantik. Salah satu pertanyaan yang paling sering
dikirim pembaca adalah, kok bokeh saya masih kurang bagus sih? apa yang salah?
Ada enam faktor utama yang sangat mempengaruhi
kualitas foto bokeh kita, penuhi keenamnya maka anda akan mendapatkan bokeh
dengan kualitas jempol.
1. Gunakan aperture besar.
Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera.
Oleh karena itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah setting aperture
lensa anda pada bukaan yang besar (terbesar yang diijinkan situasi pemotretan –
aperture maksimal). Anda bisa melakukannya dengan menggunakan mode Aperture
Priority dan mengubah f kedalam nilai terkecil (putar ring aperture
berlawanan arah jarum jam).
Dalam settingan ini secara praktis kita
menurunkan depth of field menjadi shallow/dangkal.
2. Kurangi jarak antara kamera dengan obyek
foto.
Semakin dekat kita berdiri dari obyek foto,
semakin blur background-nya. Semakin dekat obyek foto, fokus lensa juga semakin
dekat dan depth of field akan makin menyempit. Cobalah lakukan ini: acungkan jari
telunjuk anda didekat gelas yang jauhnya kira-kira 50 cm didepan anda, fokuskan
mata anda pada telunjuk, sekarang gerakkan telunjuk tadi mendekat mata anda.
Makin dekat telunjuk dengan mata, gelas dibelakangnya akan makin kabur bukan?
3. Jauhkan jarak antara obyek dan
background-nya.
Saat anda memotret teman dan ingin
menghasilkan bokeh yang bagus, maka semakin jauh teman tadi dari background
dibelakangnya, semakin bagus bokeh yang anda dapatkan. Lihatlah foto dibawah
ini, daun yang paling dekat kamera masih terlihat tajam. Tapi semakin menjauh
dari kamera, semakin kabur. Sementara daun dengan warna hijau dibelakang sana
terlihat kabur sekali.
4. Gunakan focal length terpanjang.
Saat anda memakai lensa zoom, gunakan focal
length terpanjang untuk makin memisahkan obyek utama dengan background-nya.
Sebagai contoh: saat anda menggunakan lensa maut 70–200 mm, set focal length di
posisi 200mm untuk menghasilkan bokeh yang bagus.
Kalau di tas anda tersimpan lensa 300mm, lensa
18–200mm, lensa 14–24mm, pilihlah lensa terpanjang (300mm) kalau tujuan anda
menghasilkamn foto bokeh yang maut.
5. Pilih lensa dengan kualitas optik terbaik
yang mampu anda beli.
Kualitas bokeh juga sangat dipengaruhi oleh
kualitas optik lensa yang kita pakai. Katakanlah anda memilik dua lensa yang
focal length maksimalnya sama, contoh: lensa 18–20mm/f5.6 dan lensa
70–200mm/f2.8, karena kualitas optik lensa 70–200mm (biasanya) jauh lebih
superior dibandingkan lensa 18–200mm (sehingga harganya juga berlipat-lipat
lebih mahal). Maka gunakan lensa 70–200mm tadi, dan sebisa mungkin pakailah di
aperture f/2.8.
6. Gunakan lensa prime
Karena makin besar aperture makin bagus pula
bokehnya, jika anda memiliki lensa prime, pakailah. Lensa prime atau prime lens
atau fixed lens, adalah lensa yang memiliki focal length tunggal alias lensa
yang tidak bisa di-zoom. Lensa prime biasanya menghasilkan foto bokeh yang
sangat bagus karena memilki bukaan aperture yang sangat besar, tipikal lensa
prme adalah 50mm f/1.4, 85mm f/1.4 atau varian murahnya 50mm f/1.8 dan
85mm f/1.8.
10 Tips Membuat Foto Bokeh Dengan Kamera Pocket/Saku- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment