- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Eksposure:
Apa & Bagaimana Cara Pengaturannya!
Dalam dunia fotografi dikenal istilah
yang disebut eksposure. Sebuah proses
penangkapan cahaya (lighting), yang lebih jauhnya
dapat menentukan kualitas suatu hasil foto dari segi pencahayaannya. Merupakan
serangkaian proses dari mulai tombol shutter ditekan, sampai
dihasilkannya gambar foto. Dan hasilnya, apakah suatu foto dikatakan “terlalu
gelap/underexposure”, “pas”, atau
“terlalu terang/overexposure” semua
bergantung setingan eksposure-nya. Jika istilah Foto-grafi diartikan sebagai
“melukis dengan cahaya”, maka eksposure merupakan pengontrolan jumlah cahaya
untuk melukis lukisan tersebut.
Jadi apa itu eksposure?
Sesuai arti bahasanya, eksposure berasal dari kata to ekspose yang berarti “memaparkan”, yang secara sederhana eksposure dapat diartikan “pemaparan” cahaya. Atau lebih spesifiknya, suatu proses dan ukuran bagaimana suatu sensor cahaya atau film terpapar cahaya pantulan suatu objek yang sedang difoto.
Sesuai arti bahasanya, eksposure berasal dari kata to ekspose yang berarti “memaparkan”, yang secara sederhana eksposure dapat diartikan “pemaparan” cahaya. Atau lebih spesifiknya, suatu proses dan ukuran bagaimana suatu sensor cahaya atau film terpapar cahaya pantulan suatu objek yang sedang difoto.
untuk lebih lengkapnya yuk masuk aja, tapi sebelumnya masuk ke STMIK AMIKOM dulu ya buat suport saya :) klik disini
Faktor yang
mempengaruhi eksposure
Secara logika saja, jika bicara bagaimana suatu sensor/film terpapar cahaya, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil paparan cahaya pada sensor kamera atau film, dan seperti yang kita duga, faktor-faktor tersebut diantaranya:
Secara logika saja, jika bicara bagaimana suatu sensor/film terpapar cahaya, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil paparan cahaya pada sensor kamera atau film, dan seperti yang kita duga, faktor-faktor tersebut diantaranya:
1. Banyaknya cahaya yang dipaparkan.
2. Lamanya waktu pemaparan.
3. Sensitifitas material peka cahaya (sensor atau film) dalam menerima cahaya.
2. Lamanya waktu pemaparan.
3. Sensitifitas material peka cahaya (sensor atau film) dalam menerima cahaya.
Faktor-faktor ini saling terkait dan
sangat mempengaruhi hasil akhir sebuah proses eksposure. Tujuan utama dari
pemaparan cahaya (eksposure) adalah memberikan
jumlah cahaya yang cukup untuk dipaparkan pada sensor atau film untuk
menghasilkan gambar. Hasil akhir suatu eksposure dalam arti ukuran tingkat
pencahayaan pada sensor/film, dapat dikontrol melalui pengaturan ketiga faktor
diatas. Lebih jelasnya, tingkat pencahayaan pada foto dapat dihasilkan dengan
cara mengatur jumlah cahaya yang masuk, atau pengaturan lamanya waktu paparan,
atau pengaturan sensitifitas sensor, atau melalui kombinasi ketiganya.
Istilahnya dalam
Fotografi
Jika diterjemahkan satu-satu kedalam
istilah fotografi, ketiga faktor yang mempengaruhi eksposure tersebut diberi
istilah:
1. Aperture size
(ukuran bukaan diafragma)
Adalah ukuran bukaan bilah-bilah diafragma pada lensa yang berfungsi sebagai “jendela” untuk melewatkan sejumlah cahaya pada proses pemaparan. Semakin besar ukuranAperture-nya maka semakin lebar “jendela cahaya” yang terbuka, dan jumlah cahaya yang masuk juga semakin banyak, begitu juga sebaliknya. Artinya pada waktu pemaparan yang singkat, proses eksposure dengan aperture size yang lebar dapat mengumpulkan cahaya lebih banyak.
Adalah ukuran bukaan bilah-bilah diafragma pada lensa yang berfungsi sebagai “jendela” untuk melewatkan sejumlah cahaya pada proses pemaparan. Semakin besar ukuranAperture-nya maka semakin lebar “jendela cahaya” yang terbuka, dan jumlah cahaya yang masuk juga semakin banyak, begitu juga sebaliknya. Artinya pada waktu pemaparan yang singkat, proses eksposure dengan aperture size yang lebar dapat mengumpulkan cahaya lebih banyak.
Lebih jauhnya lagi, pengaturan aperture
size dapat
mempengaruhi ruang tajam (depth of field/DoF) yang memberikan
efek lain pada foto. Semakin besar nilai aperture (bukaan diafragma),
maka ruang tajam pada foto akan semakin sempit (bokeh).
Satuannya : f/angka aperture;
contoh: f/1.8, f/4, dst… atau ada juga yang senang menulisnya dengan cara: f:1.8, f:8 yang artinya sama saja. Nilai diafragma f/1.8 bukaannya lebih besar dari f/4, dst…
contoh: f/1.8, f/4, dst… atau ada juga yang senang menulisnya dengan cara: f:1.8, f:8 yang artinya sama saja. Nilai diafragma f/1.8 bukaannya lebih besar dari f/4, dst…
2. Shutter speed
(kecepatan rana)
Shutter speed adalah ukuran waktu lamanya proses pemaparan cahaya (eksposure) berlangsung. Selang waktu dari mulai diafragma terbuka sampai tertutup kembali, yang pengaruhnya tiada lain adalah mengatur jumlah cahaya yang masuk. Semakin lama waktu pemaparan berlangsung, maka cahaya yang yang terkumpul akan semakin banyak. Lebih jauhnya, lama waktu pemaparan dapat memberikan efek foto tertentu dalam “merekam” objek bergerak (freeze effect atau motion blur).
Shutter speed adalah ukuran waktu lamanya proses pemaparan cahaya (eksposure) berlangsung. Selang waktu dari mulai diafragma terbuka sampai tertutup kembali, yang pengaruhnya tiada lain adalah mengatur jumlah cahaya yang masuk. Semakin lama waktu pemaparan berlangsung, maka cahaya yang yang terkumpul akan semakin banyak. Lebih jauhnya, lama waktu pemaparan dapat memberikan efek foto tertentu dalam “merekam” objek bergerak (freeze effect atau motion blur).
Satuannya: 1/angka shutter speed
(sekon); atau juga tanda (sekon “) pada tampilan kamera
Contoh : 1/300 sekon, 1/1000 sekon; 1” = 1 sekon; 30” = 30 sekon dst…
Contoh : 1/300 sekon, 1/1000 sekon; 1” = 1 sekon; 30” = 30 sekon dst…
3. ISO Speed
(sensitifitas/kecepatan tangkap cahaya pada sensor)
ISO (International Standard Organization) Speed adalah ukuran standar internasional untuk ukuran sensitifitas sensor cahaya digital. Atau dalam fotografi analog istilah ini disebut ASA, yang menunjukkan ukuran sensitifitas lapisan film. Semakin besar angka ISO maka sensor kamera akan semakin sensitif terhadap cahaya. Semakin sensitif suatu sensor/film maka waktu pengumpulan cahaya akan semakin singkat. Dalam fotografi digital, ISO speed ini nilainya dapat diatur dalam menu kamera digital. Dalam fotografi analog, ASA tidak dapat diatur dari kamera, tapi dilakukan dengan penggantian roll film dengan ASA yang berbeda.
ISO (International Standard Organization) Speed adalah ukuran standar internasional untuk ukuran sensitifitas sensor cahaya digital. Atau dalam fotografi analog istilah ini disebut ASA, yang menunjukkan ukuran sensitifitas lapisan film. Semakin besar angka ISO maka sensor kamera akan semakin sensitif terhadap cahaya. Semakin sensitif suatu sensor/film maka waktu pengumpulan cahaya akan semakin singkat. Dalam fotografi digital, ISO speed ini nilainya dapat diatur dalam menu kamera digital. Dalam fotografi analog, ASA tidak dapat diatur dari kamera, tapi dilakukan dengan penggantian roll film dengan ASA yang berbeda.
Satuannya: ISO 100, ISO 200, ISO 400,
ISO 1200, ISO 1600 dst.. ISO 1600 jauh lebih sensitif dari ISO 100 atau ISO
400.
Catatan
penting:
Semakin besar nilai ISO, sensor akan semakin sensitif, termasuk terhadap noise pada hasil foto. pada nilai ISO yang besar, foto yang dihasilkan cenderung mudah terkena noise.
Semakin besar nilai ISO, sensor akan semakin sensitif, termasuk terhadap noise pada hasil foto. pada nilai ISO yang besar, foto yang dihasilkan cenderung mudah terkena noise.
Itulah komponen penting dalam
pengaturan eksposure dalam fotografi. Satu hal yang harus ditekankan, bahwa
tujuan dalam melakukan seting eksposure adalah mendapatkan tingkatan cahaya
yang pas, bukan hanya banyak. Artinya eksposure sebenarnya terkait soal kondisi
pemotretan dan selera sang fotografer dalam menilai suatu hasil foto yang
diinginkan.
Perfect eksposure sebenarnya merupakan
sesuatu yang subjektif, karenanya ekplorasi dan kreatifitas tetap memegang
peranan penting dalam fotografi. Ketiga faktor teknis diatas adalah sarananya,
yaitu tempat yang kita cari untuk mendapatkan setting pencahayaan yang baik,
karena foto yang terlalu gelap atau terlalu terang biasanya tidak disebut foto
yang bagus.
Tambahan
Sebenarnya bahasan mengenai eksposure ini melibatkan serangkaian penjelasan detail teknik yang menarik dan memberikan ruang eksplorasi yang luas apabila digali lebih lanjut. Artikel ini hanyalah entrypoint untuk menggalinya lebih dalam lagi. Selamat menggali lebih dalam, semoga bermanfaat.
Sebenarnya bahasan mengenai eksposure ini melibatkan serangkaian penjelasan detail teknik yang menarik dan memberikan ruang eksplorasi yang luas apabila digali lebih lanjut. Artikel ini hanyalah entrypoint untuk menggalinya lebih dalam lagi. Selamat menggali lebih dalam, semoga bermanfaat.
sumber: http://rosdiyana.wordpress.com/
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment